Selasa, 26 Februari 2019

Help Me!

Selama perjalanan pulang mereka diam tampa ada yg mau memulai berkata. Molly dengan rasa kecewa dan bersalah atas sikapnya yang keterlaluan membuat dia murka sampai tidak ada niatan untuk meminta maaf. Sama dengan halnya semesta tanpa bersikap peduli dia langsung menggas mobilnya berlaju lurus menuju pulang. Hanya kamar tempat semesta menenangkan hati. Di rumah dia temui sosok orang yg teramat dia cintai yaitu ibu. Ibu mengetahui bahwa semesta lagi kacau terlihat dari muka dan pakaian yg berantakan. Semesta langsung menuju kamarnya membuka semua pakaian yg dia kenakan lalu pergi ke kamar mandi. Dia mencoba mendekatkan diri pada yang maha kuasa lebih awal tidak seperti biasanya. Dia habis kan 2 jam untuk berdzikir, mencoba merasakan apa yang sedang dia rasakan yaitu kesendirian saat Dia merasakan ada yg memegang tangannya dia mulai membuka mat. Air matanya jatuh seketika dia berusaha menahan tangis untuk kesekian kalinya. Dia tidak ingin ibunya tau kalau dia sedang sedih. Keluar dari kamar semesta mencoba mendekatkan diri pada ibunya seperti biasa.

“Saya ingin telpon dia. Apakah dia sudah lupa sama saya sa?”
“Nggk bu dia kerja jauh. Di jakarta sana” ngeles semesta
“Ibu ga minta dia untuk main kesini. Ibu hanya kangen. Saya kasihan dia gimana kabarnya sa?”
“Sangat baik bu. Jangan terlalu khawatir. Dia mau nikah bu”gemetar bibir semesta saat mengucapkannya
Tiba-tiba ibu semesta menggenggam tangannya, memijat-mijat tangannya. Seakan ibu merasakan ada kesedihan yg disebunyikan oleh semesta. Tangan semesta mulai bergetar ada beberapa kata yg ingin diucapkan tapi tertahan karena rahangnya yg mulai engeras menahan tangis.
“Bilang sa saya kangen, bawa dia ke rumah sa” ibu semesta penuh dengan harapan
Serasa bumi hancur semesta menunduk sujud di paha ibunya tanpa kata. Ternyata selama ini ibunya tidak tahu apa penyebab mereka tidak saling bersama. Semenjak wisuda tidak ada lagi di kehidupan semesta dan sama seperti biasa ibu menanyakan keberasaannya.
“Ibu maafkan saya. Kita tidak akan bisa bertemu lagi” ucap semesta rapuh
Dia pergi begitu saja meninggalkan ibu . Di kamar dia berusaha tidur memejamkan mata tapi selalu ada bayang-bayang dia. Dia berfikir kenapa sampai detik ini masih terbayang semua.

Sebulan sudah moly dan semesta tidak bertegur sapa. Molly semakin lengket dengan kekasihnya sedangkan semesta dengan kekasih barunya. Tanpa disengaja mereka bertemu di tempat kasir bioskop. Molly yang asik mengantri dan semesta yang menunggu kekasihnya barcode tixid. Molly memperhatikan kekasih semesta tanpa dia tahu kalau yg dia perhatikan kekasih dari sahabatnya. Sampai pada akhirnya molly kaget cewek cantik yang dia perhatikan menghampiri semesta yang sedang duduk di meja cafe bioskop ditemani milo kesukaannya dan popcorn besar sedang menikmati popcorn dan membaca berita. Hati molly merasakan kesedihan yg mendalam. Dia kecewa, marah dan cemburu. Molly dan pacarnya mulai memasuki teater bisokop untuk menonton film yang sudah molly tunggu-tunggu tapi dengan orang berbeda. Tidak lama semesta dan kekasih masuk duduk di depan molly. Selama film ditayangkan moly tidak fokus sama sekalai. Dia fokus dengan pandangan di depannya. Sampai film habis molly tetap dengan perhatiannya. Moly tidak tahan dengan sikap berpura-puranya itu, dia langsung menerobos jalan pintu keluar bioskop sampai jadi pusat perhatian semesta.
“Mol eh mol?” Panggil semesta
“Hai” jawab molly gugupo
“Makan yuk” tanpa sadar semesta mengajak molly makan padahal sedang bersama kelasihnya.
Mereka seakan melupakan hal yg pernah terjadi. Molly merasa senang semesta hadir di kehidupannya lagi. Mereka juga melupakan kekasih satu sama lain seperti halnya pasang yang baru jatuh cinta. Waktu waiters memberikan menu molly baru sadar kalau dia duduk bersebelah dengan kekasihnya.
“Sa ini ubay. Bay ini semesta sahabat aku”
“Hallo”sapa ubay ramah, semesta membalas dengan senyuman.
“Dia siapa sa kok tega ga lo kenalin” molly berpura-pura tidak tahu
“Ini marsya. Sya ini molly” semesta memperknalkan mersya dihadapan molly dan kekasihnya.
Asik dengan suasan restoran yang full music jazz membuat mereka nyaman dengan posisi masing-masing. Merasa dicuekin marsya mencoba mengambi perhatian dengan merebut handphone yang ada di atas meja. Berhasil dengan tindakannya sekarang semesta mulqi fokus dengan marsya. Melihat itu molly semakin cemburu. Dia merasakan ada yg hancur entah itu apa. Dia merasa perhatiannya sudah marsya ambil yg seharusnya semesta berikan kebmolly. Hal yang embuat semesta menjadi seseorang yang tidak bisa dilupakan. Kalau makan disiapin duri2 ikan dia ambil, mengelap ingus yang sengaja keluar karena kepedesan dan mengambil minum untuk kekasihnya itu. Dia badingkan dengan unay yang perhatian hanya dimulut tidak dengan sikap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar