Minggu, 24 Februari 2019

Be kind. Always

Surabaya lagi panas-panasnya sekita ac diruang kerja tidak ampuh untuk mendinginkan keadaan apalagi perasaan ini pada mu. Jam makan siang tiba semesta mulai beranjak dari ruang kerjanya dan meninggalkan kantor. Dia berencana untuk lunch di mall terdekat. Sudah seperti biasa dia makan sendiri karena teman kantornya tidak bisa diajak keluar kantor terlalu banyak kerjaan yg sudah didealine alhasil dia sendiri tapi tidak peduli sendiri atau dengan teman dia tetap dengan pendiriannya yaitu lunch. Setelah lama menunggu ahirnya makanannya datang. Dengan lahap semesta makan tanpa berhenti sampai habis dan waktu minum semesta mencoba memesan lagi. Waktu mau panggil waitersnya semesta melihat molly dengan cowok tanpa semesta menyapa ternyata molly sudah melihat semesta dulu. Semesta pura-pura tidak melihat molly. Dia keluar dari restoran mencoba jalan keliling untuk cari sepatu. Handphone semesta bunyi tanda ada telpon tapi gak diangkat sama semesta.

“ANGKAT!!!” Chat wa molly dengan tegas
Akhirnya semesta menganggkat telpon dari molly dalam keadaan sibuk mencari sepatu.
“Dimana?” Tanya molly ketus
“Mall” jawab semesta malas
“Yg bener ah mall sebelqh mananya” molly sebelah mananya
“Onitsuka”
“Aku kesitu 3menit”
Tanpa basa basi langsung ditutup sama semasta. Tidak butuh lama memang untuk mencari sosok semesta. Dia berdiri melihat dengan seksama sederet sepatu yg ada dibeberapa rak. Molly tidak membuka pembicaraan dia mbiarkan semesta memilih sepatu yg sedang dia cari.
“Nonton yuk sa” pinta molly memelas
“Sa kita kan lama ga nonton. Aku yg teraktir semua aku lagi bahagia sa” pancing molly
“Harus lah kan pj” jawab semesta
“Maksudnya sa?”
“Gausah pura2 aku dah tau cowokmu. Cari yg bener2 cinta km. Kalau galau ga terlalu kehilangan”
“Iya sa doain ini yg terbaik” tegas molly dgn nada serak
“Bukannya bahagia sudah dipertemukan dgn yg km mau ini malah nangis, malu ah. Ayo nonton” sambil gandeng keluar molly dari store sepatu. 1jam menunggu di food court akhirnya waktu untuk nonton tiba. Seperti biasa mereka beli popcorn jumbo, milo dan sprite. Ditengah film yg sedang tayang molly dengan agresif pegang tangan semesta.
“Bentar 5menit aja gini” bisik molly pelan
Tanpa menolak semesta membiarkan molly menggem tangannya. Setelah itu molly mulai menyandarkan kepalanya dibahu semesta. Dan lagi tanpa penolakan semsta membiarkan. Tidak disangka semesta merespon semua yg sudah dikode moly dia mulai menggerakan tangganya yg sedang digenggam molly balik dia yg menggengam dan mengelus rambut molly agar terlelap lebih dalam. Dibalik itu semua ternyata molly tidak benar-benar tidur dia merasakqn atas apa yg sudah dilakukan semesta pada dirinya. Lampu ruangan bioskop sudah mulai dinyaakan petanda film sudah selesai. Sikap semsta seperti awal cuek dan sok cool.
“Mana hpmu!” Pinta semsta
“Buat apa?” Tanya molly
“Minta jemput cowokmu lah. Bosen aku anter kamu pulang”
“Aku bisa naik taxi sendiri. Gajsah kamu kasihani” pernyataan molly dengan nad tinggi sambil berjalan ke pintu keluar mall berharap taxi datang tapi dia tidak sadar semsta mengikutinya dr belakang.
“Ayo pulang” sambil tarik tangan molly
“Apaansih gausah sok peduli”
“Aku seman sama kamu jd gak aku biarin sendiri. Ayok pulang maafin aku”
Semesta selalu berhasil membuat molly turun emosi dia sebagai obat dr segala jenis penyakit. Di mobil molly diam tidak bergeming. Radio pada saat itu sedang memutar lagunya fiersa yg eaktu yg salah. Molly peka semsta tidak suka dgn lagu melow lalu dia mencoba mengganti channel tapi langsung dihentikan semesta yg meminta dia untuk tidak menggantinya. Selama lagu itu diputar mereka sama2 diam tanpa kata. Semesta gak bisa menahan perasaannya selama ini pada mantannya tanpa sengaja air matanya jatuh matanya merah. Semsta mencoba menyanyi dengan suara sera karena habis menahan tangis.
“Pergi saja engkau pergi dariku. Biar ku bunuh perasaanku untukmu”
Tanpa disadar molly sudah menggenggm pangan sememsta seakan dia merasakan apa yg dirasa semesta. Molly seperti latah dia nangis sekenceng-kencengnya.
“Saaaaaaaaaa berhenti berharap sama dia anjg ya km bangsat” teriak molly
“Bangsat kamu sa . Kamu ga pernah anggap aku anjg. Kamu gak peduli sama rasaku ini cok” unek-unek molly keluar semua. Semesta hanya menahan tangis dengan mata yg sudah merah dan menahan rhang p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar