Kamis, 28 Februari 2019

Stay humble

Sudah 1 bulan marsya pindah tugas dari surabaya ke gresik karena menggantikan posisi sementara pamannya yaitu om edwin. Untuk kesekian kalianya aku menolak untuk menjemput dia hanya sekedar makan siang atau malam. Marsya pun memutuskan untuk mengekost karena disana belum ada apartement tp dia ada niatan untuk beli rumah kalau sudah 1 tahun bekerja karena dia tipe orang ingin mendapatkan hasil nyata. Semesta merasakan kekhawatiran saat marsya sering update status galau. Semesta merasa menjadi kekasih yang tidak bertanggung jawab. Dibalik itu ada sesuatu yang membuat semesta enggan untuk berkunjung ke marsya. Marsya terus-terus an melempar kode dalam bentuk sikap. Entah kesambat setan mana tiba-tiba semesta berkunjung ke tempat kerja marsya tanpa memeberi tahu marsya terlebih dahulu. Sampai di parkiran semesta mencari tahu marsya ada di ruangan mana. Tidak lama marsya keluar dari ruangannya dan langsung memeluk semesta begitu saja karena saking kagetnya dengan kedatangnnya yg tiba-tiba itu.


“Kok gak bilang mau keseini?” Tanya marsya dengan suara sserak saking terharunya
“Maafin aku. Aku bawain makanan kesukaanmu” ucap semesta penuh dengan kesalahan
“Pacar siapa ini kok swet bgt sih. Kita makan di luar yuk”
“Jangan kita makan sini saja” tolak semesta langsung
Tanpa berontak marsya mengiyakan saking bahagianya semesta pamit balik pulang tidak diijinkan. Dia minta semesta balik nanti malam. Marsya ingin menunjukan kos annya dan jalan bareng sama semesta.
“Aku pakai sepeda motor kesini. Aku balik dl lah”
“Please pulang nanti ya. Kita kuliner sayang kan kita ga pernah cicipi makanan sini”
“Kapan-kapan ya. Aku mau lembur soalnya”
“Gakmau. Di pantau by phone kan bisa”
Semesta hanya pasrah dengan sikap marsya yg terlalu maksa kehendaknya. Keluar dari ruangannya marsya dan semesta langsung menuju ke tempat orang jualan helm. Semesta berinisiatif membelikan helm untuk marsya agar dia tidak bingung kalau di jemput dadakan.
“Jangan diilangin ya. Selama km disini aku jmptnya pakai motor. Gapapakan?”
“Gapapa sayang” ucap marsya sambil senyum sumringah
Marsya tidak mempermasalahkan keadaan karena kalau dia ke kerja pakai mobil. Untuk berantisipasi semesta memberi masukan agar selalu bawa helm.
“Macet ya disini sekarang”
“Ha sayang pernah kesini sebelumnya?” Tanya marsya bingung
“Dulu” jawabnya singkat sambil ngegas motornya karena lampu hijau
Mereka menuju kos annya marsya yg terlihat dari arsitekturnya yg mewah dan cozy. Ada bagasi yg cukup untuk 3mobil dan 5 motor. Sambil menunggu marsya mandi semesta asik ketiduran di ruang tengah karena saking lamanya dandanya marsya. Tujuan mereka selanjutnya menelusuri kota dan mencari makan malam. Kaget marsya menunjukan jalan menuju tempat yg tidak asing, semesta langsung berhenti dan mencoba puter balik lewat belakang.
“Kok kamu jalan sini?”
“Aku dulu punya temen disini”
“Aku kenal ndak?”
“Ya ndak lah wong kamu anak bandung” jawaban semesta ketus
“Biasa aja dong aku tanya baik-baik kok. Aura mu beda bgt sih kl disini”
“Kita bungkus saja ya makan di kos an mu”
“Moh, sayang loh kita kan jarang ngdate apalagi aku disini. Ya tuhan km kok ga paham2 sih mau ku” jawab marsya manja
Sampai di resto semesta menoleh kemana-mana ada perasaan takut dan khawatir entah itu apa. Sampai marsya merasakan ada yg aneh sama pacarnya itu karena tidak seperti biasanya yg asik, sering melemparkan lelucon yg membuat perut mules. Dia saat ini berbeda 360 derajat

Selasa, 26 Februari 2019

Help Me!

Selama perjalanan pulang mereka diam tampa ada yg mau memulai berkata. Molly dengan rasa kecewa dan bersalah atas sikapnya yang keterlaluan membuat dia murka sampai tidak ada niatan untuk meminta maaf. Sama dengan halnya semesta tanpa bersikap peduli dia langsung menggas mobilnya berlaju lurus menuju pulang. Hanya kamar tempat semesta menenangkan hati. Di rumah dia temui sosok orang yg teramat dia cintai yaitu ibu. Ibu mengetahui bahwa semesta lagi kacau terlihat dari muka dan pakaian yg berantakan. Semesta langsung menuju kamarnya membuka semua pakaian yg dia kenakan lalu pergi ke kamar mandi. Dia mencoba mendekatkan diri pada yang maha kuasa lebih awal tidak seperti biasanya. Dia habis kan 2 jam untuk berdzikir, mencoba merasakan apa yang sedang dia rasakan yaitu kesendirian saat Dia merasakan ada yg memegang tangannya dia mulai membuka mat. Air matanya jatuh seketika dia berusaha menahan tangis untuk kesekian kalinya. Dia tidak ingin ibunya tau kalau dia sedang sedih. Keluar dari kamar semesta mencoba mendekatkan diri pada ibunya seperti biasa.

“Saya ingin telpon dia. Apakah dia sudah lupa sama saya sa?”
“Nggk bu dia kerja jauh. Di jakarta sana” ngeles semesta
“Ibu ga minta dia untuk main kesini. Ibu hanya kangen. Saya kasihan dia gimana kabarnya sa?”
“Sangat baik bu. Jangan terlalu khawatir. Dia mau nikah bu”gemetar bibir semesta saat mengucapkannya
Tiba-tiba ibu semesta menggenggam tangannya, memijat-mijat tangannya. Seakan ibu merasakan ada kesedihan yg disebunyikan oleh semesta. Tangan semesta mulai bergetar ada beberapa kata yg ingin diucapkan tapi tertahan karena rahangnya yg mulai engeras menahan tangis.
“Bilang sa saya kangen, bawa dia ke rumah sa” ibu semesta penuh dengan harapan
Serasa bumi hancur semesta menunduk sujud di paha ibunya tanpa kata. Ternyata selama ini ibunya tidak tahu apa penyebab mereka tidak saling bersama. Semenjak wisuda tidak ada lagi di kehidupan semesta dan sama seperti biasa ibu menanyakan keberasaannya.
“Ibu maafkan saya. Kita tidak akan bisa bertemu lagi” ucap semesta rapuh
Dia pergi begitu saja meninggalkan ibu . Di kamar dia berusaha tidur memejamkan mata tapi selalu ada bayang-bayang dia. Dia berfikir kenapa sampai detik ini masih terbayang semua.

Sebulan sudah moly dan semesta tidak bertegur sapa. Molly semakin lengket dengan kekasihnya sedangkan semesta dengan kekasih barunya. Tanpa disengaja mereka bertemu di tempat kasir bioskop. Molly yang asik mengantri dan semesta yang menunggu kekasihnya barcode tixid. Molly memperhatikan kekasih semesta tanpa dia tahu kalau yg dia perhatikan kekasih dari sahabatnya. Sampai pada akhirnya molly kaget cewek cantik yang dia perhatikan menghampiri semesta yang sedang duduk di meja cafe bioskop ditemani milo kesukaannya dan popcorn besar sedang menikmati popcorn dan membaca berita. Hati molly merasakan kesedihan yg mendalam. Dia kecewa, marah dan cemburu. Molly dan pacarnya mulai memasuki teater bisokop untuk menonton film yang sudah molly tunggu-tunggu tapi dengan orang berbeda. Tidak lama semesta dan kekasih masuk duduk di depan molly. Selama film ditayangkan moly tidak fokus sama sekalai. Dia fokus dengan pandangan di depannya. Sampai film habis molly tetap dengan perhatiannya. Moly tidak tahan dengan sikap berpura-puranya itu, dia langsung menerobos jalan pintu keluar bioskop sampai jadi pusat perhatian semesta.
“Mol eh mol?” Panggil semesta
“Hai” jawab molly gugupo
“Makan yuk” tanpa sadar semesta mengajak molly makan padahal sedang bersama kelasihnya.
Mereka seakan melupakan hal yg pernah terjadi. Molly merasa senang semesta hadir di kehidupannya lagi. Mereka juga melupakan kekasih satu sama lain seperti halnya pasang yang baru jatuh cinta. Waktu waiters memberikan menu molly baru sadar kalau dia duduk bersebelah dengan kekasihnya.
“Sa ini ubay. Bay ini semesta sahabat aku”
“Hallo”sapa ubay ramah, semesta membalas dengan senyuman.
“Dia siapa sa kok tega ga lo kenalin” molly berpura-pura tidak tahu
“Ini marsya. Sya ini molly” semesta memperknalkan mersya dihadapan molly dan kekasihnya.
Asik dengan suasan restoran yang full music jazz membuat mereka nyaman dengan posisi masing-masing. Merasa dicuekin marsya mencoba mengambi perhatian dengan merebut handphone yang ada di atas meja. Berhasil dengan tindakannya sekarang semesta mulqi fokus dengan marsya. Melihat itu molly semakin cemburu. Dia merasakan ada yg hancur entah itu apa. Dia merasa perhatiannya sudah marsya ambil yg seharusnya semesta berikan kebmolly. Hal yang embuat semesta menjadi seseorang yang tidak bisa dilupakan. Kalau makan disiapin duri2 ikan dia ambil, mengelap ingus yang sengaja keluar karena kepedesan dan mengambil minum untuk kekasihnya itu. Dia badingkan dengan unay yang perhatian hanya dimulut tidak dengan sikap.

Minggu, 24 Februari 2019

Be kind. Always

Surabaya lagi panas-panasnya sekita ac diruang kerja tidak ampuh untuk mendinginkan keadaan apalagi perasaan ini pada mu. Jam makan siang tiba semesta mulai beranjak dari ruang kerjanya dan meninggalkan kantor. Dia berencana untuk lunch di mall terdekat. Sudah seperti biasa dia makan sendiri karena teman kantornya tidak bisa diajak keluar kantor terlalu banyak kerjaan yg sudah didealine alhasil dia sendiri tapi tidak peduli sendiri atau dengan teman dia tetap dengan pendiriannya yaitu lunch. Setelah lama menunggu ahirnya makanannya datang. Dengan lahap semesta makan tanpa berhenti sampai habis dan waktu minum semesta mencoba memesan lagi. Waktu mau panggil waitersnya semesta melihat molly dengan cowok tanpa semesta menyapa ternyata molly sudah melihat semesta dulu. Semesta pura-pura tidak melihat molly. Dia keluar dari restoran mencoba jalan keliling untuk cari sepatu. Handphone semesta bunyi tanda ada telpon tapi gak diangkat sama semesta.

“ANGKAT!!!” Chat wa molly dengan tegas
Akhirnya semesta menganggkat telpon dari molly dalam keadaan sibuk mencari sepatu.
“Dimana?” Tanya molly ketus
“Mall” jawab semesta malas
“Yg bener ah mall sebelqh mananya” molly sebelah mananya
“Onitsuka”
“Aku kesitu 3menit”
Tanpa basa basi langsung ditutup sama semasta. Tidak butuh lama memang untuk mencari sosok semesta. Dia berdiri melihat dengan seksama sederet sepatu yg ada dibeberapa rak. Molly tidak membuka pembicaraan dia mbiarkan semesta memilih sepatu yg sedang dia cari.
“Nonton yuk sa” pinta molly memelas
“Sa kita kan lama ga nonton. Aku yg teraktir semua aku lagi bahagia sa” pancing molly
“Harus lah kan pj” jawab semesta
“Maksudnya sa?”
“Gausah pura2 aku dah tau cowokmu. Cari yg bener2 cinta km. Kalau galau ga terlalu kehilangan”
“Iya sa doain ini yg terbaik” tegas molly dgn nada serak
“Bukannya bahagia sudah dipertemukan dgn yg km mau ini malah nangis, malu ah. Ayo nonton” sambil gandeng keluar molly dari store sepatu. 1jam menunggu di food court akhirnya waktu untuk nonton tiba. Seperti biasa mereka beli popcorn jumbo, milo dan sprite. Ditengah film yg sedang tayang molly dengan agresif pegang tangan semesta.
“Bentar 5menit aja gini” bisik molly pelan
Tanpa menolak semesta membiarkan molly menggem tangannya. Setelah itu molly mulai menyandarkan kepalanya dibahu semesta. Dan lagi tanpa penolakan semsta membiarkan. Tidak disangka semesta merespon semua yg sudah dikode moly dia mulai menggerakan tangganya yg sedang digenggam molly balik dia yg menggengam dan mengelus rambut molly agar terlelap lebih dalam. Dibalik itu semua ternyata molly tidak benar-benar tidur dia merasakqn atas apa yg sudah dilakukan semesta pada dirinya. Lampu ruangan bioskop sudah mulai dinyaakan petanda film sudah selesai. Sikap semsta seperti awal cuek dan sok cool.
“Mana hpmu!” Pinta semsta
“Buat apa?” Tanya molly
“Minta jemput cowokmu lah. Bosen aku anter kamu pulang”
“Aku bisa naik taxi sendiri. Gajsah kamu kasihani” pernyataan molly dengan nad tinggi sambil berjalan ke pintu keluar mall berharap taxi datang tapi dia tidak sadar semsta mengikutinya dr belakang.
“Ayo pulang” sambil tarik tangan molly
“Apaansih gausah sok peduli”
“Aku seman sama kamu jd gak aku biarin sendiri. Ayok pulang maafin aku”
Semesta selalu berhasil membuat molly turun emosi dia sebagai obat dr segala jenis penyakit. Di mobil molly diam tidak bergeming. Radio pada saat itu sedang memutar lagunya fiersa yg eaktu yg salah. Molly peka semsta tidak suka dgn lagu melow lalu dia mencoba mengganti channel tapi langsung dihentikan semesta yg meminta dia untuk tidak menggantinya. Selama lagu itu diputar mereka sama2 diam tanpa kata. Semesta gak bisa menahan perasaannya selama ini pada mantannya tanpa sengaja air matanya jatuh matanya merah. Semsta mencoba menyanyi dengan suara sera karena habis menahan tangis.
“Pergi saja engkau pergi dariku. Biar ku bunuh perasaanku untukmu”
Tanpa disadar molly sudah menggenggm pangan sememsta seakan dia merasakan apa yg dirasa semesta. Molly seperti latah dia nangis sekenceng-kencengnya.
“Saaaaaaaaaa berhenti berharap sama dia anjg ya km bangsat” teriak molly
“Bangsat kamu sa . Kamu ga pernah anggap aku anjg. Kamu gak peduli sama rasaku ini cok” unek-unek molly keluar semua. Semesta hanya menahan tangis dengan mata yg sudah merah dan menahan rhang p

Rabu, 06 Februari 2019

Malam Tahun Baru

Malam tahun baru semesta menghabiskan waktu di rumah. Karena dia sudah jenuh dengan keadaan di luar. Gatrhing kantor selama 1 minggu, libur kerja 5 hari sampai tanggal 2 januari. Itu balasan dari kerja keras selama ini karena waktu yang dia habiskan selama ini hanya kerja dan kerja. Handphonnya berdering tanda molly telfon hanya menanyakan tahun baru kemana. Selama 1 jam telpon mereka merencakan tahun baru bersama.


Sore hari mereka mulai belanja di pasar sore dekat rumah semesta. Ada daging, cumi, ikan laut, buah dan roti yg sudah mereka siapkan untuk malam tahun baru. Melihat molly terlalu sulit untuk membawa belanja semesta dengan sukarela mengambil alih belanjaannya meskipun dia sudah pegang belanjaan yg banyak.
“Ngapain senyum2? Tanya semesta
“Km kok sweet sih sa?”
Semesta tidak menggubris pertanyaan yg dilontarkan molly. Sampai di parkiran molly ambil alih posisi, dia yg nyetir.
“Jangan capek2 sa nnt malah ketiduran gak jadi gahun baruan”
“Km ini aneh. Segini banyaknya belanjaan masak iya kita berdua yg ngabisin mol”
“Biar kita jadi sumo. Hoho” molly mulai bercanda

Di jalan mereka ribut dengan radio yg sedang memutar lagunya kerispatih - lagu rindu . Semesta menolak untuk lagu melow tapi molly terlalu nyaman dengan keadaan saat itu.
“Ganti mol. Dah mau 2019 masak iya lagunya melow”
“Fake bgt ya km dr dl. Sumpah”
“Kok ngegas sih”
“Aku ga suka aja sama kepura-puraanmu”
“Aku salah terus perasaan gak ada benernya sudah ku turuti loh tahun baruannya”
“Oh jadi km ga ikhlas? Ga sudi gitu? Bilang dong ngapain juga aku jmpt km kalau dasarnya meemang kamu terpaksa” tegas molly dengan nada tinggi
“Apasih mol kok bete gitu. Sini” sambil berupaya meluk molly
“No. Cukup sa. Capek tau aku gini. Dan km selama ini pura2 bego. Hidup dalam keadaan pura-pura tidak tahu”
“Coba minggir  dulu aku yg nyetir aja ya. Bahaya km noleh2 aku terus”
“Peduli bgt km sama aku sa? Ha?”
“Jangan ngaco mol ayo ganti”
“Sa kalau km tau banyak tmn2ku ngajak tahun baruan keluar negri luar kota tapi aku milih km sa. Tapi apa yg km bales cuma lagu radio kamu permasalahin”
“Iya mol maaf. Aku gini juga lagi berusaha untuk tidak sedih. Aku mau bahagia mol. Jadi aku menghindari yg berbau perasaan. Jangan marah mol gak maksud apa2 aku”
Sampai di rumah molly mereka menyiapkan segala sesuatu dengan sempurna sampai memakai piringan hitam untuk menemani malam itu. Karena capek mereka tertidur di halaman belakang rumah sampai pada akhirnya ada yg main petasan gede padahal belum jam 12. Beruntung karena kejadian petasan mereka merasa lapar dan mulai memanggang ikan2 segar yg mereka beli tadi sore.
“Saa km kok sweet?”
“Lagi?”
“Beneras saa. Aku makan kamu pilah duri yg ada di ikan2 itu. Ikan yg masih panas kamu coba milah dan robek biar bisa dengan gampang aku lahap. Saa apa km gini ke semua anak?”
“Huum” jawab semesta
“Menurutmu mantanmu masih ingat kamu ga saa. Secara aku yg cuma tmnmu km bikin sweet apalagi dia”
“Lupa mol. Gak ada apa2nya aku. Aku jelek. Ga pinter. Ga punya apa2”
“Jd pacarnya yg baru punya segalanya?”
“Huum” sambil makan cumi kepedesan
“Saa selama km sama dia pernah selingkuh?”
“Dituduh terus mol. Ujung2nya dia yg selingkuh”
“Saa knp baru ceriita? Knp baru trbuka?”
“Gpp mal bumerang itu nyata. diemin aja”
“Saa seberapa banyak beban yg km pikul?”
“Gak seberapa mol. Sukur2 masih bisa kasi makan keluarga gt aja sih”
“Bkn sa seberapa gede rasa km sama dia?”
“Gede lah kayak tower lantai 52 apartement barat haha tembus ke awan cuy”
“Pantes sa km gabisa move on”
Seketika molly memeluk senesta dr belakang karena posisi molly dibelakang semesta yg lagi bakar ikan. Molly mencoba ngungkapin perasaannya tapi lagi-lagi gak digubris sama semesta. Sampai pada akhirnya waktu yg ditunggu tiba. Petasan dari arah barat timur dan selatan saling melawan. Mereka mencoba berdoa untuk malam tahun baru kali ini. Dengan rahasia masing2.


Lanjut besok. Aku mau tidur berusaha bengun tengah malam 🥵