Selasa, 16 Juni 2015

Hi Zact

Setelah kelulusan jarak diantaranya terasa jauh satu sama lain meskipun hanya memberikan kabar enggan untuk menanggapi. entah apa yang ada dibenaknya toh keinginannya untuk menentukan masa depan sangat mustahil kalau hanya bermodal niat jadi harus butuh tindakan. belajar dan belajar . berlatih dan terus berlatih. pikirannya terus flashback atas apa yang telah terjadi , sangat disayangkan pihak sekolah tidak memberi kesempatan memperoleh undangan untuknya. dia mampu menangkap beberapa mata pelajaran sehingga dominan mendapatkan nilai 9. kejadian tersebut tidak menghentikan niat untuk terus mengejar mimpinya di perguruan tinggi negeri . sbmptn dia lalui dengan doa dan tindakan . ikut les sampai pada akhirnya dia di terima di ptn favorit surabaya. huft sungguh melegakan berita yang dia dapat.

"hey. apakah kamu sudah di terima?" sms dari seseorang mengagetkan lamunannya
"sudah" ia hanya menanggapi satu kata saja
"apakah aku boleh mampir kerumah mu besok?"
"tak usah. aku ada urusan"

sms tersebut datang dari seseorang yang telah bertahan menunggu hanya dengan balasan yang tidak memungkinkan. lexa mempunyai kekasih yang dulu satu sekolah tapi semenjak ujian nasional sampai penerimaan sbmptn dia enggan menggubris sms ataupun telfon dari zact . takdir berkata lain pada zact karena lexa lebih memilih menggantungkannya tapi di media sosial lexa menyantumkan nama seseorang membuat zact berniat untuk berhenti berharap dengan status yang hanya bisa menunggu. Dengan adanya kejadian tersebut tidak membuat zact gundah gulana dia pintar untuk memanfaatkan waktu sebagai mahasiswa aktif . keinginannya sangat tinggi hanya untuk bisa menjadi contoh tauladan terhadap muridnya. yap dia adalah seorang mahasiswa yang mengambil jurusan pendidikan di salah satu universitas swasta surabaya. dia tidak hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu tapi dia berusaha membagi waktunya untuk ukm yang dia minati . selain itu dia juga sebagai asisten seorang dosen bahasa inggris. yang dia lakukan hanya ingin menyibukan diri dan memperluas wawasan.

"lexa kuliah dimana? kok nggak pernah kerumah"
"Dia anak FK di universitas negeri bu. dia sibuk bu"
"Hubunganmu gimana sama dia le?"
"Biasa saja . kenapa toh bu?"
"ibu harap kamu masih bisa bersilaturahmi dengan teman-temanmu meskipun sesibuk apapun itu"
"iya bu. pasti itu bu" zact sambil memeluk ibunya

apa yang ada di benak zact saat itu sungguh terlalu baper. sekian lama dengan keadaan tanpa lexa ibunya mengingatkan kembali dengan pertanyaan yang membuatnya berbohong. status mereka mungkin masih pacaran tapi lebih dominan di gantung . zact mencoba membuka salah satu sosial media dengan bermodalkan nyali karena efek stalker itu sangat-sangat sensitif tapi pihak baik ada pada dirinya ternyata si lexa sudah tidak mencamtukan lagi nama seseorang yang dulu pernah membuat zact berhenti berharap.

"assalamu'alaikum. gimana kabarnya lex?"
"walaikum salam zact. alhamdulillah baik. kamu gimana?" balesan line dari lexa
"sama sepertimu. kuliahmu gimana?" pake emot brown yang sad.

zact mungkin terlalu baper sampai pada akhirnya lexa lagi-lagi tidak menanggapi pesannya yang kesekian kalinya. sama halnya dengan lelaki seumurannya bisa belengguh akan hal itu tapi hanya beberapa 2 dari 5 lelaki di bumi yang rela masih bertahan menunggu untuk bisa kembali.

sudah 3 tahun lebih mereka tanpa komunikasi . selang sesudah hari kelulusan zact mencoba menjauh dari keramaian . Dia beranikan diri sebagai backpacker dengan budget minim menjelajah tempat-tempat eksotik . Dia membawa barang yang paling penting saja agar tidak terlalu membebani perjalanannya. Dia berjalan dari desa ke desa sampai pada titik dimana dia menemukan tempat yang begitu nyaman. Di desa tersebut terdapat beberapa anak yang dengan semangat mereka pergi untuk menimba ilmu jarak tempuh dari desa ke sekolah 8 KM. melewati sungai yang mengharuskan mereka berenang agar sampai pada jalur tujuan. zact mencoba membuntuti mereka sampai di sekolah dia kaget. Apa yang di pikir dengan semangat anak-anak tersebut ialah ada beberapa fasilitas yang membuat mereka menjadi semangat sekolah tapi ternyata tidak. disana tidak ada fasilitas yang lebih hanya ada bangunan berukuran 7mx12m dengan bertembok kayu , atap yang bolong sehingga membiarkan matahari bisa melihat keadaan dalam ruangan .  terdapat beberapa kelas yaitu kelas 1,2 dan 3 gabung dan 4,5,6 gabung serta ruang guru itu saja yang terdapat di sekolah . Mereka perlu sekolah yang layak. ada anak menghampiri zact

"apakah kamu guru baru?" pertanyaan yang polos
zact hanya diam dia speechless atas apa yang sudah dia lihat. lalu anak tersebut memanggil teman-teman lainnya
"Guru datang guru datang" teriak malik
"Bapak guru ayo kita mulai pelajaran" ucap cungcung
tidak bisa menolak karena segrumbulan siswa-siswa menarik tasnnya.
"kesan hari pertama lancar dengan perkenalan dan membuat kertas harapan dimana mimpi-mipi merka tulis dan awal dari cita-cita mereka dimasa yang akan datang. kebanyakan ingin menjadi arsitek agar mampu membenahi rumah mereka ada juga yang ingin menjadi mentri agar bisa menyeimbangi kelarasan hidup di negaranya. adapun yang ingin menjadi presiden agar kelak tidak ada nasib seperti mereka di masa depan. perlu motivasi agar mereka terus menggapai masa depan, mungkin mereka tidak pernah mendapatkan motivasi dari  orang tua, zact datang untuk memotivasi mereka. hari - hari selanjutnya pelajaran dimulai dengan lancar tetapi tiba-tiba hujan datang mengguyur sekolah mereka.

"apakah ada tempat lain selain disini?"
"tidak pak . ini sekolah kami satu-satunya"
keesokan harinya mereka belajar di pantai. zact mengajarkan mereka cara berenang dengan baik agar kelak ada di antara mereka bisa mengharumkan nama daerah dan menjadi atlit nasional.

Beberapa anak yang tidak masuk sekolah karena terkena wabah diare diantaranya termasuk cungcung. pulang mengajar zact mencari rumah cungcung bersama malik sampai di rumah cungcung ternyata dia dibawa ke puskemas balai desa. niat mereka terus berlanjut sampai di puskesmas zact kaget diantara mereka yang mengantri ada salah satu sosok wanita yang sangat familiar . didekatinya wanita itu ternyata benar wanita tersebut dialah lexa . dengan segala keadaannya zact tidak mau menyapa dan membuang muka seakan dia tidak akan mengenalinya dan lexapun tidak akan mengenali zact. setelah melihat murid-muridnya terkena wabah diare zact mulai mengharuskan hidup bersih terhadap mereka. yaitu dengan cara sederhana mencuci tangan dan kaki sebelum makan serta menggosok gigi. dengan kejadian tersebut pihak kepala sekolah memberikan kesempatan untuk peserta didiknya diberikan bantuan gizi berupa makanan 4 sehat 5 sempurna dan vitamin untuk kekebalan tubuh mereka. akan adanya kunjungan tersebut membuat peserta didik sangat antusias.

"ibu dokter apakah boleh guru kami mendapatkan apa yang kami dapatkan" tanya cungcung
"tentunya boleh. agar beliau bisa mengajari kalian dan memberi motivasi dengan lebih baik"
setelah mendapat jawaban tersebut cungcung langsung memanggil zact untuk menghadap kepada ibu dokter.
"ibu dok ini guru kami. periksalah dia agar dia sehat seperti kita" cungcung menarik lengan ibu dokter yang ternyata si lexa.

setelah tau ternyata guru mereka zact , lexa tersenyum tapi zact hanya mengucapkan terima kasih. dengan tingkahnya seperti itu membuat zact lebih baik karena memang selama ini mereka tidak pernah bertegur sapa setelah kejadian masa lau hanya saja beberapa chat yang pernah ada. zact merasa dengan statusnya sebagai guru di pedalaman tidak membuat lexa menoleh untuk kembali. beda dengan pacar-pacarnya dulu seorang dokter, zact tidak ada apa-apanya. Agar bisa membenahi kualitas pendidikan zact hanya pemuda yang ikhlas untuk berbagi karena berbagi itu sederhana tak harus menunggu jadi kaya.  tak perlu melakukan hal yang hebat untuk membuat merka bahagia, cukup beri senyum termanismu, niscaya mereka akan ceria. dia belajar dari merka yang mampu hidup tanpa listrik, gadget canggih , air yang melimpah dan signal tapi kenapa mereka masih bisa tersenyum ? karena bahagia itu adalah kesederhanaan. kita semua adalah guru , kamu dan aku mengajarkan hal terkecil dalam hidup kita untuk anak-anak pedalaman negeri, jadilah guru dimanapun kita berada. jangan lelah membuat mereka tersenyum karena mereka membutuhkan seorang figure dan tidak semua guru mempunyai pola mengajar yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar