Rabu, 03 April 2019

Do not lose hope

Sudah 1 minggu semesta tidak menemui marsya dan marsya merasa khawatir tapi terliht dari chat an mereka setiap hari marsya merasa semeta sedang tidak ada masalah. Pucuk dicinta ulam pun tiba, bergegas untuk pulang erja marsya langsung pergi ke rumah barunya, chat dari semesta membuyaran kekhawatiran.
“Sya aku diundang temanku nikah di kotamu”
“Yeeee ke kondangan. Kita beli baju yuk buat ke kondangan temenmu” balas marsya sambil membujuk semesta karena kangen


Semesta datang ke rumah marsya secara tiba-tiba karena dia tahu jadwal marsya jadi dia langsung eluncur tapa babibu. Sampai di rumah marsya semesta mulai masak. Marsya merasa kegirangan karena rasa kangen selama jni yg dia rasakan telah terobati.
“Kamu kok gak khawatir aku hilang” kata semesta
“Karena aku tahu jalan kamu pulang” jawab marsya puitis
Handphone marsya mulai berdering dan marsya cepat-cepat mengangkatnya. Dengan pemandangan seperti itu membuat semesta menjadi kesal. Bukan semesta namanya kalau marah tidak mendiamkan marsya. Selama perjalanan semesta hanya diam tidak pernah mengajak marsya ngomong dulu adapun kalau marsya melontarkan pertanyaan, dia hanya menjawab seadanya. Terlihat begitu aneh, marsya lanung menegur semesta.
“Baru juga kesini sudah kangen molly, ga jenuh apa sdh 1 minggu loh aku biarin kalian” ucap pedas marsya keluar secara tiba-tiba.
Tapi dengan gaya cueknya semesta mencoba tenang karena apA yg dituduh marsya tidak benar adaya. Selesai makan marsya mulai manja lagi seperti biasa seakan lupa dengan masalah yg tadi. Semesta seperti biasa membawakan belanjaan marsya. Seakan melihat sesuatu semesta mulai melihat ke kanan ke kiri seperti mencari sesuatu dan taku akan sesuatu.
“Mulai kan, km ini kenapa sih yang bisa  gak bersikap seperti biasa”
“Maaf” jawab semesta singkat
“Gk ada molly disini dan gak akan ada mantanmu, jd mulai skg km jangan pura-pura aku tau semua masalahmu sama anak sini” tegas marsya
Deg serasa ada batu besar jatuh di depan semesta dan dia berusaha tenang. Tidak ingin menggubris marsya terlalu panjang semesta mulai cuek dengan jalan menunduk ke bawah. Sampai di rumah marsya mulai membuka omongan seriius ke semesta
“Km masih cinta sama mantanmu? Aku masih lihat itu dr sikapmu”
“Jangan norak”
“Kenapa km gak jujur sama aku ? Knp aku harus tau dr orang lain?” Sambil menangis menahan amarah
“Sotoy banget itu orang. Gak ada yg tahu tentang masa lalu ku” sambil memeluk marsya
“Km anggap aku apa? Aku kurang apa sa dr pada dia?”
“Dia siapa sih! Jangan ngacok . Aku gak pernah ada huhungan lain. Tolong jangan memperaulit keadaan”
“Aku tau sya. Aku tau km bgt tapi aku gatau perasaanmu buat siapa. Sa apa blm cukup buat km bahagia? Apa aku blm cukup menjadi wanita cerdas yg kata orang itu salah satu tipemu?”
“Jangan dengerin orang lain sya. Aku ga pernah ada hubungan sama orang lain. Tolong percaya aku sya”
“Tinggalin aku sendiri sa. Aku pingin sendiri” pinga marsya
“Saya mohon sya percaya sama aku. Gak ada orang lain selama ini sya” mohon semesta
Melihat marsya sudah mulai meninggalkan semesta dan memilih untuk pergi ke kamarnya menutup pintu rapat-rapat. Semesta mulai menyerah dia hanya duduk di sofa  termenung mengacak-ngacak rambutnya. Sudah terlalu lama diam sampai subuh semesta mulai beranjak pergi dari rumah marsya karena marsya tidak kunjung membukakaan pintu kamarnya.

Sudah 2 hari semesta tidak beraktifitas seperti biasa, dia hanya tidur seharian di rumah pergi beribadah dan menjalankan puasa. Berencana untuk pergi ke luar kota dan mengajak moly. Keesokannya moly mulai kepo dengan perubahan sikap semesta yg tiba-tiba berubah 360’
“Sa diem mulu . Diajak diem-dieman juga nih aku?” Canda molly
“Mol, aku ga pernah berhubungan dengan mantanku. Ga pernah sma sekali. Tp knp mol aku dituduh”
“Marsya sayang sa sm km. Aku aja tau kl hatimu ga sepenuhnya buat marsya”
“Mol temennya nikah kapan lalu, aku ga dtang dan minggu ini temannya ada yg nikah juga aku gak mau datang mol”
“Nyambung silaturahmi itu wajib sa”
“Aku blm siap melihat dia dengan yg lain mol”
“Km kan bawa marsya, cantik marsya, pintar marsya, apalagi marsya tajir ngerasa keki lah mantanmu itu” canda molly terang-terangan
“Bukan itu mol yg tak maksud, saya blm bisa terima kenyataan”
“Dan nyatanya km masih cinta bego” tega molly kasar