Sabtu, 23 Maret 2019

I want you

“Sa ke apart sekarang” chat wa dari molly
“Lagi sama marsya mol nnt aku kesana ya” balas semesta cepat
“Gausah!” Jawab molly ketus

Semesta seharian menghabiskan waktu nemenin marsya belanja peralatan rumah dan furnish karena minggu depan marsya pindah rumah dan sudah gak tinggal di kos-an lagi. Semesta sibuk pilih sofa untuk hadiah rumah baru marsya. Tidak ada yang cocok semesta berniat pindah mall tapi marsya sudah mulai capek. Dia sudah jenuh dari tadi di mall.
“Sayang akunya capek. Pulang ya lanjut minggu depan”
“Sini” sambil ambil alih belanjaan yg dipegang
Jadi marya hanya bawa badan saking capeknya dia gak sadar barang yg begitu banyaknya semesta yg bawa sampai tas yg marsya punya semesta yg pakai. Sampai di rumah marsya semesta buru-buru berpamitan sambil starter motornya. Sampai dia lupa buat minta dielus rambutnya. Itu tradisi yg dilakukan semesta dan marsya kalau mau berpisah semestara.
“Sayang ih sini” 
“Apa?” Tanpa sadar semesta melupakan sesuatu
“Di surabaya jangan nakal, jaga hati, kamu cuma punya aku” kata marsya tegas
“Nakal ah biar km ke sby” semesta sambil membuang muka agar tidak kelihatan jail
“Jangan nakal ya sayang. Km punya aku” sambil ngelus2 rambutnya semesta

Di jalan semesta mulai khawatir karena dia melupakan molly. Merasa bersalah semesta langsung ke apart molly. Semesta dengan gampang naik ke lantai 39 karena dia sudh daftar finger untuk bisa masuk ke luar apartemen. Disana semesta menemukan molly tengah berbaring di kamarnya sambil berusaha menutup mata dan tidak bisa menahan tangis
“Mol knp heh?” Tanya semesta kaget
Molly langsung memeluk semesta cepat. Dia sudah kode dengan menarik baju semesta agar tidak menolak. Tanpa pikir panjang semesta segera membuka hape molly tanpa memberi tahu. Di list pertama ada nama ubay yg dia kasih nama love . Di akhir chat ibay mengungkapkan segala isi hatinya. Dengan berusaha agar molly tetap menerimanya dan memberi kesempatan. Membaca itu semesta langsung bertanya apa yg sudah molly lakukan sama ubay
“Kasihan anak org kamu bikin galau hitu. Kalau ga sayang mah blg dr awal . Dah terlanjir cinta mah dia mol” sambil mengelus2 rambut belakang moly
“Aku selama ini gak cinta sa sama ubay. Hambar sa rasanya. Kalau aku lama-lama sama dia dosa apa yg harus aku tebus”
“Yasudah istirahat aja dulu gausah mikirin itu. Fokus karir aja dulu sampai bener-bener km ketemu sama org yg bener nyaman”
“Km gimana sama marsya?” Tanya moly mengintrogasi
“Baik-baik saja, knp mol?”
“Aku lihat km jhanya buat dia pelampiasanmu. Aku lihat km hanya bisa merasakan bahagia sama mantanmu. Meskipun aku gatau mantanmu tp aku ngeras rasamu gede sama dia”
“Dia sdh bahagia dgn ninggalin aku. Knp aku gabisa bahagia dgn caraku?”
Handphone semesta berbunyi tanda marsya telpon. Menanyakan keadaan semesta dimana. Semesta hanya bisa menerima kalau marsya lagi marah besar krn dia diminta untuk seger pulang ke rumah.

Selang 1 minggu semesta mengajak molly ke rumah baru marsya. Disana mereka lagi akur-akurnya entah karena memang lagi saling membutuhkan tenaga stu sama lain. Melihat marsya dan molly kelelahan semesta membuat minuman dan makanan. Makanan jadi mereka bergegas ke dapur untuk makan bersama.
“Hm kangen sama masakanmu sa. Indomie buatanmu best emng”
“Yg sering dimasakin. Hm”
“Enak gak sya?” Semesta mulai salting karena ulah mereka
“Pacar siapa dl dong yg masak” goda marsya untuk membuat molly jeles
Merasa semakin panas. Semesta meningglkan mereka tanpa pamit. Semesta mulai menyapu dan mengepel seluruh area rumah marsya. Sedangkan mrsya sdh selesi membersihkan badan. Molly juga sudah terlihat cantik dengan gaya santainya. Selesai bersih-bersih semesta langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan.
“Tolong jangan telpon aku lagi. Cara mu norak” tegas marsya gelagapan langsung mematikan telponnya
Molly yang mendengarkan itu merasa penasaran siapa yg sedang telponan sama marsya sampai merasa gelisah seperti itu.  Semakin penasaran karena handphone marsya terus-terusan bergetar tidak berhenti. Marsya mulai menjauh dr posisi yg tadinya bersebrangan dengan molly. Penasaran dengan tingkah marsya molly mulai membuntutti dan ternyata mantan marsya yg menelpon.
“ kalau masih cintah mah balikan saja. Kasihan kan temen dibuat pelampiasaan”
“Lalu kamu mau ambil semesta dr aku? Licik sekali permainanmu haha” jawab marsya penuh kekesalan
“Semesta org yg baik, setia, perhatian. Gua yakin apa yg lo mau diberusaha untuk memebefikan apa yg lo mau tp gue ga terima dia lo bohongin”
“Bilang aja lu sayang sm dia tp lu ga pernah digubris. Cup-cup” ejek marsya ke molly
“Gue yakin someday lu nyesel sama perbuatanlu selama ini. Dan lo ga pernah tau sebelum ketemu kamu dia sudah pernah diaakitin berkali-kali dengan org yg sama dan berusaha berdiri sendiri sampai ketemu lo”